Mungkin Indonesia mempunyai sedikit prestasi yang cukup membanggakan apalagi kadang menjuarai lomba lomba tingkat internasional,Nah siapa sangka anak yang telah lahir di Papua ini mampu membuat kejutan banyak orang dari segi bidang prestasinya
Nama : Wemy Jikwa
Usia : 12 tahun
Asal Sekolah : SD Negeri Tolikara
Nilai tes : 6, 75
Nama : Merlin Enjelin Rosalina Kogoya
Usia : 9 tahun
Asal Sekolah : SD YPPGI
Nilai tes : 6,25
Nama : Ali Kogoya
Usia : 12 tahun
Asal Sekolah : SD Negeri Tolikara
Nilai tes : 6,25
soal tes yang diujikan berjumlah 40 soal, waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal adalah 120 menit namun anak- anak mengerjakannya tidak sampai 120 menit, sekitar kurang lebih 60 menit soal telah mereka selesai kerjakan, dan sisa waktunya mereka gunakan untuk mengoreksi ulang jawaban mereka. Hasil tes diperiksa oleh juri independent Bapak Chairus Sabri. Melihat dari hasil tes yang telah diperoleh anak- anak kemarin kemarin kendala yang diketemukan adalah bahwa mereka kurang memahami bahasa Indonesia yang baku, sehingga pada saat mereka mengerjakan soal yang terjadi adalah mereka salah dalam mengartikan soal. Apabila anak-anak ini dapat memahami Bahasa Indonesia yang baku dan benar dalam mengartikan soal maka hasil nilai yang diperoleh akan melebihi nilai yang diperoleh saat ini.
Selain para siswa-siswi Papua yang dilatih dengan Matematika metoda “GASING”, Surya Institute juga melatih 100 anak Papua setiap tahun untuk dikirim melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di luar dan dalam negeri. Para siswa-siswi ini akan menjadi bagian dari suatu program yang lebih besar lagi, yang mana lewat Lembaga Nobel Indonesia, akan tercipta 30.000 Ph.D dalam bidang sains dan teknologi di seluruh Indonesia di tahun 2030. Dari 30.000 Ph.D ini diharapkan Papua dapat berkontribusi sebanyak 1000 Ph.D. Mutiara-mutiara Papua yang sedang disiapkan ini ke depannya dapat menjadi bagian dari 1000 Ph.D yang akan membangun Indonesia, khususnya Papua.
Olimpiade Astronomi :
Putra-putri Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa di ajang olimpiade Astronomi Tingkat Asia-Pasifik ke-VI. Pada Olimpiade Astronomi Tingkat Asia-Pasifik ke–VI yang diselenggarakan di Tolikara, ,“Negeri diatas awan”, Tim Indonesia untuk APAO berhasil meraih 1 (satu) medali emas, 2 (dua) medali perak, 7(tujuh) medali perunggu sekaligus memperoleh 3 (tiga) predikat “Best Observational” dan “Best Host Territory”. Putra-putri dari Papua sendiri juga turut menyumbang terhadap prestasi tersebut, yaitu dengan diraihnya tiga medali perunggu dan satu predikat “Best Host Territory”.
Tahun ini nilai tertinggi dengan predikat “Best Result” dalam APAO diraih oleh Korea Selatan. APAO tahun ini diikuti oleh 9 tim dari 9 negara peserta. Selain Indonesia, negara peserta yang ikut berpartisipasi Rusia, Korea Selatan, Kazakhstan, Cambodia, China, Bangladesh, Nepal dan Kyrgyztan. Untuk tahun ini Kyrgyztan hanya mengirimkan tim observer saja.
Peserta Indonesia terbagi dalam 2 tim (Tim A dan Tim B; selaku tuan rumah, Indonesia berhak menurunkan dua tim: tim nasional dan tim lokal dari Tolikara) dan seluruh peserta terbagi dalam 2 kategori, yaitu Junior (secondary school atau SMP) dan Senior (high school atau SMA). Seluruh anggota Tim A masing2 mempersembahkan prestasi, dan putra-putri dari Papua sendiri juga turut menyumbang terhadap prestasi Indonesia, yaitu dengan diraihnya tiga medali perunggu dan satu predikat “Best Host Territory”. Berikut rincian nama-nama peserta dari Indonesia dan prestasi yang diraih:
Itu hanya beberapa lomba yang saya posting dan yang saya tahu mungkin ada lomba lomba yang lain dari anak anak papua ini,Terima kasih :D
Olimpiade Astronomi? 8 di antaranya berasal dari pelosok di daerah papua !!
BalasHapusiya do, lah itu di atas udah ada koh !
BalasHapuskalo ga salah itu di kasih tau pas jambore ramadhan..
BalasHapusyoi
BalasHapus